
jpccn.org – Pelatih kepala Tottenham Hotspur, Antonio Conte , resmi kehilangan pekerjaannya setelah kurang dari 18 bulan bertugas di klub tersebut. Pemecatan Antonio Conte terjadi setelah ia memberikan komentar pedas tentang pemain dan klub setelah pertandingan imbang dengan skor 3-3 melawan Southampton sebelum jeda internasional.
Kondisi klub yang memburuk dan performa pemain yang mengecewakan tampaknya telah membuat Conte kesal. Komentarnya yang terlalu jujur tentang kondisi klub tersebut rupanya tidak diterima oleh manajemen Tottenham. Padahal, Conte adalah sosok yang diharapkan dapat membawa klub ke level yang lebih tinggi.
Spurs merilis pernyataan yang berbunyi: “Kami dapat mengumumkan bahwa pelatih kepala Antonio Conte telah meninggalkan klub dengan kesepakatan bersama. Kami mencapai kualifikasi Liga Champions di musim pertama Antonio di klub. Kami berterima kasih kepada Antonio atas kontribusinya dan mendoakan yang terbaik untuk masa depannya.”
Namun, kepergian Antonio Conte tak membuat klub terus berlarut dalam kesedihan. Tottenham segera mencari pengganti dan menunjuk Cristian Stellini sebagai pelatih kepala hingga musim berakhir. Ryan Mason pun ditunjuk sebagai asisten pelatih kepala.
Stellini memiliki pengalaman yang cukup mumpuni dalam dunia sepak bola sama seperti Antonio Conte. Sebelum bergabung dengan Tottenham, Stellini pernah menjadi pelatih kepala di beberapa klub Italia seperti Vicenza, Carpi, dan Frosinone. Ia juga pernah menjadi asisten pelatih di klub asal kampung halamannya, Parma.
Kehadiran Stellini dan Mason menggantikan Antonio Conte diharapkan dapat membawa perubahan positif bagi performa Tottenham di sisa musim ini. Meski berada di urutan ke-7 di klasemen Liga Premier, Tottenham masih punya kesempatan untuk meraih tiket ke Liga Champions jika mampu meningkatkan performa mereka.
Kehadiran Stellini dan Mason diharapkan dapat mengembalikan semangat juang dan gairah bermain para pemain Tottenham setelah sempat memanas dengan Antonio Conte. Bagaimanapun, Spurs adalah klub besar yang memiliki potensi besar untuk berbicara banyak di dunia sepak bola. Dan dengan keberhasilan di sisa musim ini, Tottenham dapat kembali ke jajaran klub-klub elit di Inggris dan Eropa.
