JPCCN.ORG – Liverpool Alami Musim Terburuk Bersama Klopp Liverpool gagal menutup musim ini dengan kemenangan setelah ditahan imbang 4-4 oleh Southampton di laga terakhir Liga Inggris. The Reds harus puas finis di posisi kelima dengan 67 poin dari 38 pertandingan.
Ini adalah musim terburuk Liverpool sejak Juergen Klopp menjadi manajer mereka pada Oktober 2015. Dalam tujuh musim penuh bersama Klopp, Liverpool belum pernah finis di luar empat besar sebelumnya.
Liverpool bahkan sempat menjadi juara Liga Inggris dan Liga Champions di bawah asuhan Klopp. Namun musim ini mereka mengalami penurunan performa yang drastis akibat cedera pemain dan inkonsistensi hasil.
Liverpool sempat bangkit di akhir musim dengan meraih 11 laga tanpa kalah. Namun itu tidak cukup untuk mengantarkan mereka ke zona Liga Champions.
Liverpool harus rela bermain di Liga Europa musim depan bersama Tottenham Hotspur dan West Ham United. Sementara itu, Manchester City, Manchester United, Chelsea, dan Arsenal akan berlaga di Liga Champions.
Klopp mengakui bahwa Liverpool telah memainkan musim yang buruk dan tidak sesuai dengan ekspektasi. Namun ia berjanji akan kembali menjadi pesaing di musim depan.
“Saya tidak yakin berapa lama kami tidak kalah… 11 pertandingan ya, jadi itu sangat membantu kami, memberi kami sudut pandang dan dasar untuk apa yang harus kami lakukan,” kata Klopp di situs resmi Liverpool.
Liverpool’s 67 points in 2022/23 is the lowest tally from Jürgen Klopp's seven full Premier League seasons in charge of Liverpool.
Time for the rebuild… 👷♂️ pic.twitter.com/SlcATfASXh
— Squawka (@Squawka) May 28, 2023
“Kami memainkan sebuah musim yang buruk dan kami finis kelima, ini juga adalah sebuah pesan. Bayangkan kami lebih banyak kami seperti biasanya, yang sudah pasti akan kembali di musim depan, lalu kami akan menjadi pesaing lagi,” Klopp menambahkan.
Liverpool harus belajar dari kesalahan mereka di musim ini dan mempersiapkan diri untuk kembali bersaing di papan atas Liga Inggris. Mereka juga harus memperkuat skuad mereka dengan pemain-pemain berkualitas agar bisa bersaing di Eropa.
