Daftar Isi
Apa benar ada yang namanya Rumus Bola? Pernahkah anda secara iseng memprediksi sebuah pertandingan sepakbola, lalu bergumam; “wah sepertinya Real Madrid akan menang melawan Celta Vigo kali ini karena melawan tim kecil”.
Mungkin anda akan berfikir bahwa itu hanyalah sebuah tebakan beruntung, karena kesempatan tim besar memenangi pertandingan melawan tim kecil memang tinggi.
Percaya atau tidak rumus bola sebenarnya adalah sebuah hitungan matematis yang bisa dijelaskan secara ilmiah. Perhitungan tersebut banyak digunakan oleh penyedia jasa taruhan olahraga (sportsbook) untuk menentukan odds, voor, atau pasaran bola.
Beberapa dari anda yang pernah mencoba memprediksi bola, pasti paham mengenai rumus bola, dan pernah sesekali mencoba menerapkannya.
Jadi singkat cerita, ada seorang profesor sekaligus peneliti asal London, Inggris, yang menemukan sebuah hitungan matematis yang dapat memprediksi bagaimana jalannya sebuah pertandingan sepak bola.
Penemu Rumus Bola dari Inggris

David Sumpter, seorang guru besar Matematika Terapan, telah menunjukkan bagaimana sepak bola dapat dianalisa menggunakan angka, pola, dan bentuk dalam bukunya yang berjudul Soccermatics.
Setelah mengembangkan model rumus bola, akademisi yang juga bekerja untuk Pinnacle (platform taruhan olahraga), kini mengeksplorasi gagasan tentang formula ajaib dan bagaimana matematika dapat digunakan untuk mendapatkan keunggulan dalam prediksi bola.
Dia bisa dibilang adalah legenda jenius matematikanya sepakbola, Einstein prediksi bola, yang telah menyusun formula untuk mengalahkan bandar dan memenangkan uang.
Banyak yang menyebut andai saja kita mendapatkan saran terus menerus dari David Sumpter, maka kita bisa menjadi kaya dengan cepat.
Ada pembicaran yang mengemukakan bahwa matematika atau rumus sangat berpengaruh dalam pertandingan sepak bola.
Ketika David menerbitkan buku Soccermatics tahun lalu, beberapa orang sepertinya percaya bahwa dirinya memegang sebuah persamaan atau rumus ajaib.
David mengemukakan bahwa ia acapkali mendapatkan pesan di Twitter dan email ke alamat kantornya yang menanyakan apakah dia dapat memberikan tips bola (prediksi).
Kemudian dia berujar bahwa dirinya adalah seorang profesor matematika yang pernah belajar sepak bola, dan mungkin tahu rahasianya.
Rumus Bola Poison Distribution

Dalam bukunya yang terkenal, “Soccermatics: Mathematical Adventures in the Beautiful Game,” Sumpter menjelaskan bagaimana matematika dapat digunakan untuk memahami strategi dan taktik dalam sepak bola.
Salah satu rumus bola terkenal yang dikembangkan oleh Sumpter adalah “Poisson Distribution.” Rumus ini digunakan untuk memprediksi skor akhir dalam sebuah pertandingan sepak bola.
Poisson Distribution bekerja berdasarkan angka rata-rata gol yang dicetak oleh sebuah tim di setiap pertandingan, dan kemudian memproyeksikan angka tersebut ke dalam pertandingan selanjutnya.
Rumus Poisson Distribution digunakan dalam banyak model analisis data untuk memprediksi hasil pertandingan dan memilih tim yang paling mungkin menang.
Namun, Sumpter juga mengakui bahwa faktor-faktor lain, seperti kualitas pemain, kondisi cuaca, dan strategi tim, juga dapat mempengaruhi hasil pertandingan dan perlu dipertimbangkan saat membuat prediksi.
Selain Poisson Distribution, Sumpter juga mengembangkan beberapa model matematika lainnya untuk menganalisis pertandingan sepak bola.
Misalnya, ia mengembangkan “Expected Goals Model,” yang digunakan untuk mengukur peluang gol dalam sebuah pertandingan.
Model ini memperhitungkan faktor-faktor seperti posisi pemain, jarak dari gawang, dan sudut tembakan untuk memprediksi kemungkinan gol.
Karena kemampuannya untuk mengaplikasikan matematika dalam dunia sepak bola, Sumpter sering diminta memberikan konsultasi oleh klub sepak bola dan media olahraga.
Karyanya telah mempengaruhi banyak orang untuk melihat sepak bola dari perspektif yang berbeda dan meningkatkan pemahaman tentang strategi dan taktik dalam permainan.
Dalam kesimpulannya, Sumpter membuktikan bahwa matematika dapat membantu kita memahami sepak bola lebih baik. Namun, ia juga mengingatkan bahwa faktor manusia seperti emosi, motivasi, dan perasaan tidak dapat diukur secara matematis dan dapat mempengaruhi hasil pertandingan.
Oleh karena itu, untuk menjadi ahli dalam prediksi sepak bola, kita harus memperhitungkan semua faktor, baik yang dapat diukur maupun tidak, dan tetap waspada terhadap kemungkinan perubahan yang dapat terjadi dalam permainan.
Persamaan Matematika Rumus Bola
Berikut ini adalah persamaan matematika untuk rumus Poisson Distribution yang dikembangkan oleh David Sumpter:
P(x; λ) = (e^(-λ) * λ^x) / x!
Dimana:
- P(x; λ) adalah probabilitas bahwa x gol akan dicetak dalam pertandingan
- e adalah bilangan Euler, yang merupakan konstanta matematika dengan nilai sekitar 2.71828
- λ adalah rata-rata jumlah gol yang dicetak oleh sebuah tim dalam satu pertandingan
- x adalah jumlah gol yang dicetak dalam satu pertandingan
- x! (x factorial) adalah hasil perkalian semua bilangan bulat dari 1 hingga x
Dengan rumus ini, kita dapat memprediksi probabilitas skor tertentu dalam sebuah pertandingan berdasarkan rata-rata jumlah gol yang dicetak oleh sebuah tim.
Misalnya, jika rata-rata jumlah gol yang dicetak oleh sebuah tim dalam satu pertandingan adalah 1, maka probabilitas untuk mencetak 0 gol adalah 0.3679, untuk mencetak 1 gol adalah 0.3679, dan untuk mencetak 2 gol adalah 0.1839.
Dalam praktiknya, rumus Poisson Distribution sering digunakan bersama dengan model matematika lainnya, seperti Expected Goals Model, untuk memprediksi hasil pertandingan dan memilih taruhan sepak bola yang paling mungkin menang.
Namun, perlu diingat bahwa rumus ini hanya menghitung probabilitas dan tidak menjamin hasil yang pasti, karena masih ada faktor lain seperti kualitas pemain, kondisi cuaca, dan strategi tim yang dapat mempengaruhi hasil pertandingan.
Rumus Prediksi Bola untuk Menghitung Gol
Expected Goals Model adalah model matematika yang digunakan untuk memprediksi peluang sebuah tembakan menjadi gol dalam pertandingan sepak bola.
Model ini mempertimbangkan beberapa faktor seperti posisi pemain saat melakukan tembakan, sudut tembakan, dan jarak dari gawang untuk menghitung probabilitas bahwa tembakan tersebut akan menjadi gol.
Rumus dasar untuk Expected Goals Model adalah sebagai berikut:
Expected Goals = (Shot Quality x Shot Accuracy) / Goalkeeper Ability
Dimana:
- Shot Quality adalah penilaian tentang seberapa baik posisi pemain saat melakukan tembakan. Nilainya diperoleh dari pengukuran jarak dari gawang, sudut tembakan, dan banyak faktor lain yang mempengaruhi kualitas tembakan.
- Shot Accuracy adalah penilaian tentang seberapa akurat pemain melakukan tembakan. Nilainya diperoleh dari persentase tembakan yang berhasil mencapai gawang dalam sejumlah percobaan.
- Goalkeeper Ability adalah penilaian tentang kemampuan kiper dalam menghadapi tembakan. Nilainya diperoleh dari berbagai faktor seperti reaksi kiper, teknik dalam menangkap bola, dan pengalaman dalam bermain.
Dengan rumus ini, kita dapat memprediksi peluang sebuah tembakan menjadi gol dalam pertandingan. Misalnya, jika Shot Quality memiliki nilai 0,8, Shot Accuracy memiliki nilai 0,4, dan Goalkeeper Ability memiliki nilai 0,9, maka Expected Goals akan memiliki nilai sekitar 0,18.
Expected Goals Model sering digunakan oleh klub sepak bola, analis data, dan penggemar sepak bola untuk memperkirakan peluang gol dalam pertandingan. Dengan menggunakan model ini, kita dapat memperoleh informasi tentang seberapa baik sebuah tim atau pemain dalam menciptakan peluang gol dan memperbaiki strategi permainan sesuai dengan hasil prediksi.
Selamat memprediksi bola, semoga berhasil!
